Sabtu, Desember 13, 2008

elpiji langka (lagi)

sudah sekitar 2 minggu ini elpiji langka di pasaran. penyebabnya adalah keterlambatan pasokan dari pertamina karena sedang ada perbaikan di kilang balongan. dirut pertamina menjanjikan kelangkaan akan teratasi pekan ini dan diharapkan pekan depan sudah mulai normal. entah sudah berapa kali kejadian ini dan anehnya sering terjadi menjelang hari raya ataupun hari besar. suatu hal yang 'menggelikan'. sepertinya ada yang salah karena kejadian ini selalu berulang. seperti saat ini menjelang hari natal, tahun baru hijriyah dan tahun baru masehi.
pertamina selaku pemain tunggal (kalo tidak bisa dibilang memonopoli) dalam bisnis elpiji (produksi dan distribusi) seharusnya bisa memberikan pelayanan yang baik dan menjamin ketersediaan elpiji. kita ( orang awam sekalipun) tahu dan memaklumi kalau secara periodik kilang ada perbaikan ataupun perawatan. yang tidak bisa kita maklumi adalah setiap kali ada perbaikan selalu menyebabkan kelangkaan komoditi di pasaran. untuk perawatan rutin waktunya sudah terjadwal. sedangkan perbaikan diluar perawatan rutin sifatnya mendadak dan tidak terduga. seharusnya pertamina bisa mengantisipasi, seandainya mereka mau melakukan perawatan/perbaikan terhadap kilangnya, harus dipastikan stok cukup aman sehingga tidak menimbulkan kelangkaan. pemerintah mungkin sudah saatnya mengkaji tentang kebijakan 'monopoli' oleh pertamina di sektor elpiji ini. pemerintah perlu membuka kesempatan bagi perusahan minyak lain untuk 'main' di elpiji. supaya ada kompetitor bagi pertamina. belajar dari kasus 'serupa tapi tak sama' yakni masalah bbm. saat shell dan petronas membuka spbu dan menjual bbm (bensin,pertamax dan pertamax plus) dengan pelayanan yang lebih baik, dengan sendirinya pertamina segera berbenah dan memperbaiki pelayanannya (meskipun belum semua). kalau untuk komoditi bbm bisa (menghilangkan praktek monopoli) seharusnya untuk komoditi elpiji pun bisa diterapkan. ini pemikiran yang paling sederhana, kompetisi akan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi konsumen. kita bisa menentukan pilihan dan punya opsi lain. tidak seperti saat ini, ketika pertamina tidak bisa memasok elpiji kita hanya bisa pasrah. mau beralih kembali ke minyak tanah sepertinya tidak mungkin karena minyak tanah pun susah didapat. kalaupun ada harganya sudah mahal.
kelangkaan elpiji adalah sebuah ironi. beberapa waktu yang lalu pemerintah gencar melakukan sosialisasi program konversi energi supaya kita beralih dari minyak tanah ke elpiji. yang muaranya untuk menekan angka subsidi dan mengurangi beban apbn. program konversi ini bahkan terkesan dipaksakan karena sejatinya masyarakat kita belum siap dengan perubahan yang 'ekstrim'. berbagai kontroversi dan kisah tragis (yang merenggut korban jiwa) menyertai program ini. dari permasalahan tabung gas yang mudah bocor (dalam beberapa kejadian ada yang meledak), dugaan ketidakberesan dalam pengadaan tabung gas sampai ketidakmampuan pemerintah(pertamina) dalam menjamin ketersediaan gas. kita (rakyat) setengah dipaksa untuk meninggalkan minyak tanah dan beralih ke elpiji. di tengah jalan, ketika semakin banyak yang menggunakan elpiji,eh elpiji menghilang dari pasaran. pemerintah, dimana tanggung jawabmu???jadi ingat lagu dangdut jaman dulu, kau yang mulai kau yang mengakhiri...
pemerintah yang menganjurkan pemakaian elpiji, pemerintah juga yang membuat kita melupakan elpiji..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar