Sabtu, Januari 31, 2009

Luna maya [artis] juga manusia…

suatu ketika, ketika sedang istirahat seusai sholat jum’at dan makan siang. untuk menemani istirahat siang, saya menyalakan pesawat televisi yang ada di mess. wah,ternyata lagi acara infotainment. sebenarnya saya kurang berminat menonton acara itu, cuma karena system pemasangan teve di mess saya yang pararel (sentral) tidak memungkinkan saya untuk pindah channel [mau tidak mau mengikuti channel yang di pilih di teve sentral]. jadi dengan ‘terpaksa’ acara itu saya tonton juga..

saat itu lagi diberitakan seorang artis [luna maya] yang sedang marah [atau marah-marah??] kepada para wartawan [infotainment] yang terus mencecar pertanyaan seputar hubungannya dengan seorang artis penyanyi pria [namanya tidak usah disebut kali, kurang penting] dan isu perselisihannya dengan artis perempuan lain yang digosipkan merebut si cowok.

saya tidak melihat isi beritanya. yang saya lihat dan akhirnya menarik [bagi saya] adalah sisi humanis seorang luna maya [juga para artis dan selebritis lainnya]. Mereka, sama seperti kita yang bukan artis. di balik setiap pribadi kita [bahkan yang terlihat kalem dan ramah sekalipun], ternyata tersimpan sifat amarah. dan ketika kita tidak mampu lagi meredam amarah itu, maka amarah itu [yang tadinya terendap dan tersembunyi dalam diri kita] akan muncul ke permukaan. kita bisa sekedar mengekspresikan amarah itu [terlihat dari raut muka, bahasa dan gerak tubuh], atau yang lebih ekstrem dengan melampiaskannya. setiap saat amarah itu bisa muncul, meledak dan mencair [menangis maksudnya]…

banyak hal yang bisa membuat kita, manusia, mengeluarkan sifat amarah itu. Entah apa yang membuat luna maya demikian emosional di depan para wartawan [infotainment] itu. Mungkin dia sudah sedemikian jengkel dan kesal dengan dengan ulah wartawan [infotainment] yang selalu menguntit dan menanyakan perihal kehidupan pribadinya. dia merasa ada hal hal dalam kehidupannya yang tidak harus diketahui orang lain [public]. dia ingin punya privasi..

memang sejak acara infotainment ‘menjamur’ dan marak di stasiun televisi di indonesia, hampir setiap saat kita [penonton] disuguhi berbagai berita, cerita ataupun sekedar isu tentang artis dan selebritas. begitu banyak dan beragamnya acara infotainment, mereka [para artis] seolah ‘telanjang’. kehidupan pribadi mereka diberitakan dan dihadirkan kepada masyarakat. bahwa itu merupakan resiko sebagai public figure benar adanya. tapi [seharusnya] tetap ada batasan sampai dimana hal-hal yang bisa diberitakan [digosipkan] dan hal-hal mana yang merupakan privasi si public figure. mereka juga manusia, punya rasa punya hati…punya hak untuk memiliki dan menikmati privasi [kehidupan pribadi]

dunia selebritis yang sarat dengan nuansa popularitas memang ibarat sekeping uang logam, punya dua sisi yang tidak terpisahkan. di satu sisi,semakin populer tentu semakin banyak keuntungan financial yang diraih [banyak job dengan bayaran yang ‘menggiurkan]. tapi disisi lain semakin seseorang menjadi populer maka dia harus bersiap ‘kehilangan’ ruang dan kehidupan pribadi nya,menjadi ruang dan milik publik [termasuk hal-hal yang paling pribadi sekalipun]…

…makanya sejak kecil saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang artis atau selebritis. Wong saat ketahuan ‘naksir’ teman sekelas sewaktu masih esde saja saya malu setengah mati.hehehe…[tidak penting banget]

salam,

arkanina